Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan rancangan studi kasus. Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri
1 Purwosari. Adapun fokus penelitian adalah alasan penerapan ISO, implementasi
dalam pembelajaran, hambatan, dan upaya mengatasi hambatan pelaksanaan ISO
9001:2008.
Hasil penelitian menunjukkan
(1) alasan penerapan ISO adalah agar
sekolah dipercaya masyarakat, meningkatkan daya saing, dan meningkatkan mutu
lulusan;
(2) implementasi dalam pembelajaran
mengacu pada konsep PDCA ke dalam sistem manajemen mutu ISO;
(3) hambatan implementasi ISO adalah
tingkat kesadaran guru terhadap ISO yang rendah;
(4) upaya mengatasi hambatan adalah
membangun komitmen bersama, sosialisasi, supervisi, dan melakukan usaha
pencegahan.
Berdasarkan serangkaian observasi,
wawancara, studi dokumen, dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
(1) Alasan implementasi QMS ISO 9001:2008
di SMK Negeri 1 Purwosari yaitu: investasi jangka panjang, bahwa dengan
penerapan ISO diharapkan sekolah bisa dipercaya oleh masyarakat dan DU/DI serta
dapat meningkatkan daya saing di dunia pendidikan, meningkatkan mutu tamatan,
pemuasan harapan customer, dan bagian dari kebijakan Dikmenjur;
(2) Implementasi ISO 9001: 2008 pada
pembelajaran produktif Program Keahlian Teknik Mesin dan Teknik Otomotif
mengacu pada konsep PDCA ke dalam sistem manajemen mutu ISO. Plan pada
pembelajaran produktif Program Keahlian Teknik Mesin dan Otomotif merupakan
kegiatan perencanaan pembelajaran mulai dari tinjauan silabus, perangkat pembelajaran
yang meliputi pembagian tugas mengajar, jadual, RPP, jobsheet, modul, daftar
presensi, daftar nilai, dan agenda pembelajaran. Do pada pembelajaran produktif
merupakan kegiatan melaksanakan apa yang telah direncanakan, kemudian melakukan
perekaman terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan. Check pada
pembelajaran produktif merupakan kegiatan analisis terhadap nilai hasil belajar
dan analisis tanggapan pelanggan. Untuk menjamin kesesuaian antara sistem
manajemen mutu terhadap proses (plan, do, check) pembelajaran produktif
dilakukan dengan audit mutu internal. Act pada pembelajaran produktif merupakan
tindak lanjut dari hasil analisis terhadap evaluasi pembelajaran, tanggapan
pelanggan, dan audit mutu internal;
(3) Hambatan implementasi ISO 9001:2008
pada pembelajaran produktif meliputi tingkat kesadaran guru-guru produktif
terhadap ISO rendah, sebagian guru-guru produktif kurang konsisten, dan
sebagian guru-guru produktif kurang taat asas. Sikap kurang konsisten dalam
pembelajaran produktif dilakukan guru dalam bentuk tidak selalu melakukan
proses secara kontinyu. Sedangkan sikap kurang taat asas dilakukan guru
produktif dalam bentuk tidak melakukan proses sesuai prosedur yang ada
melainkan membuat prosedur sendiri;
(4) Upaya mengatasi hambatan implementasi
ISO 9001:2008 pada pembelajaran produktif Program Keahlian Teknik Mesin dan
Otomotif meliputi membangun komitmen bersama, sosialisasi dalam rangka
awareness, supervisi, dan melakukan usaha pencegahan (preventif action).
Sosialisasi dalam rangka menumbuhkan
kesadaran (awareness) tentang ISO merupakan salah satu cara mengatasi hambatan
implementasi ISO pada pembelajaran produktif. Awareness dilakukan dengan
pelatihan tentang ISO maupun sosisalisasi prosedur pembelajaran yang baru
kepada guru-guru produktif. Supervisi dilakukan kepala sekolah dengan cara
pengamatan terhadap dokumen pembelajaran, pelaksanaan, dan evaluasi
pembelajaran, serta pengamatan langsung proses pembelajaran guru produktif pada
saat mengelola pembelajaran. Usaha preventif (preventif action) yang dilakukan
adalah usaha yang dilakukan dengan cara menganalisis sejak awal kemungkinan
terjadinya ketidaksuaian baik dalam proses pembelajaran maupun pelaksanaan
sistem manajemen mutu.
http://journal.um.ac.id/index.php/teknologi-kejuruan/article/viewFile/3142/636
0 komentar:
Posting Komentar